Yogyakarta dan Indonesia: 5 Hal Yang Perlu Kamu Ketahui

“Dua minggu setelah dikumandangkannya proklamasi oleh Soekarno dan Moh. Hatta, tepatnya tanggal 5 September 1945, Sri Sultan Hamnegkubuwono IX bersama Paku Alam VIII mengeluarkan maklumat yang menyatakan bahwa daerah Yogyakarta adalah bagian dari wilayah Republik Indonesia”.


GUDANGJOGJA.ID. Sebelum Indonesia merdeka, Yogyakarta merupakan Kesultanan yang dipimpin oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX (Sri Sultan HB IX). Yogyakarta memiliki peran tersendiri dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Nah, berikut 5 hal yang wajib kamu ketahui tentang kontribusi Yogyakarta untuk Indonesia. 

1. Kecintaan Sri Sultan Hamengkubuwono terhadap Republik Indonesia

Sri Sultan HB IX merupakan salah satu tokoh yang memiliki jasa besar dalam berdirinya Republik Indonesia. Tepatnya saat naik tahta menjadi Raja Keraton Yogyakarta pada tanggal 18 Maret 1940, beliau memberikan pernyataan yang fenomenal di saat situasi Indonesia yang belum merdeka.

"Di pundak saya, ada satu tugas yang berat. Saya harus mengharmoniskan antara yang Barat dan yang Timur, tanpa yang Timur kehilangan kepribadiannya. Walaupun saya mendapatkan pendidikan di Barat yang sesungguhnya, saya adalah tetap orang Jawa."

Pidato ini ditutup dengan pernyataan, "... maka saya akan mendharmabaktikan diri saya kepada nusa dan bangsa sesuai dengan kemampuan yang ada pada diri saya." Karena pada tahun 1940 Indonesia masih belum merdeka, Sri Sultan HB IX menyebut Indonesia sebagai "nusa dan bangsa."

Baca juga: Sri Sultan Hamnegkubuwono IX, PNS Pertama di Indonesia
Baca juga: Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat

2. Yogyakarta Resmi Bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Sesaat setelah dikumandangkannya proklamasi oleh Soekarno dan Moh. Hatta pada 17 Agustus 1945, Sri Sultan HB IX segera mengambil sikap. Dua hari setelah proklamasi, beliau mengirim telegram ucapan selamat kepada para proklamator. Dua minggu kemudia, tepatnya tanggal 5 September 1945, beliau bersama Paku Alam VIII mengeluarkan maklumat yang menyatakan bahwa daerah Yogyakarta adalah bagian dari wilayah Republik Indonesia.

Dengan demikian secara resmi Yogyakarta bukan lagi sebuah entitas negara sendiri, tetapi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Baca juga: Masjid Gedhe Kauman, Masjid Raya Kesultanan Yogyakarta
Baca juga: Sri Sultan Hamengkubuwono X

3. Pernah Menjadi Ibu Kota Indonesia

Pada masa awal kemerdekaan, bangsa Indonesia menghadapi tekanan dari pemerintah kolonial yang kembali datang. Tepatnya pada tanggal 4 Janauari 1946, saat Jakarta diduduki oleh Netherlands Indies Civil Administration (NICA), ibu kota negara harus dipindahkan ke Yogyakarta. Ini berlangsung hingga tahun 1950, kemudian ibu kota kembali ke Jakarta. 

Baca juga: Gedung Agung, Istana Kepresidenan Yogyakarta

4. Dukungan Finansial di Awal Kemerdekaan Indonesia

Pada awal kemerdekaan Republik Indonesia, keadaan perekonomian sangat buruk. Kas negara kosong, pertanian dan industri rusak berat akibat perang. Blokade ekonomi yang dilakukan Belanda membuat perdagangan dengan luar negeri terhambat. Kekeringan dan kelangkaan bahan pangan terjadi di mana-mana, termasuk di Yogyakarta. 

Untuk menjamin agar roda pemerintahan RI tetap berjalan (saat itu Yogyakarta menjadi ibu kota Negara), Sri Sultan HB IX menyumbangkan kekayaannya sekitar 6.000.000 Gulden, baik untuk membiayai pemerintahan maupun kebutuhan hidup para pemimpin dan para pegawai pemerintah lainnya.

5. Yogyakarta Memiliki Istana Presiden

Baca juga: Sudah Tau? Gedung Agung Yogyakarta Dibuka Untuk Umum Loh

Saat Yogyakarta menjadi ibu kota Republik Indonesia, Gedung Agung Yogyakarta menjadi Istana Kepresidenan dan tempat tinggal Presiden Soekarno beserta keluarganya, sedangkan Wakil Presiden Mohammad Hatta tinggal di gedung yang sekarang ditempati Korem 072/Pamungkas.

Gedung Agung Yogyakarta sendiri berada di Jl. Ahmad Yani Yogyakarta (termasuk deretan kawasan Malioboro) tepatnya di depan Benteng Vredeburg Yogyakarta, tidak terlalu jauh dari Titik Nol Km Jogja.

*****

Nah ternyata ada hubungan erat Yogyakarta dengan sejarah awal Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi makin cinta sama Yogyakarta!


Materi: www.id.wikipedia.org, www.kratonjogja.id, www.tamanpendidikan.com, berbagai sumber
Foto: Instagram @istana kepresidenanyogyakarta, @humasjogja, @indigosch, @achribayuw, berbagai sumber

Yuk dukung gerakan "Bergerak Bersama Untuk Yogyakarta"
Setiap pembelian produk di gudangjogja.id, kamu turut membantu pengrajin lokal, pelestarian lingkungan dan peduli fakir miskin & anak yatim. Seluruh produk gudangjogja.id berasal dari pengrajin lokal, 0.5% dari pembelianmu disalurkan dalam kegiatan sosial peduli lingkungan dan 2.5% pembelianmu disalurkan kepada fakir miskin & anak yatim di lokasi DIY dan sekitarnya. 
KLIK DISINI! UNTUK DAPATKAN PRODUK GUDANGJOGJA.ID