Makna Desain Lentera Jogja, Lampu Hias di Sepanjang Malioboro

“Wah ternyata selain menjadi salah satu obyek favorit berfoto, Lentera Jogja memiliki desain yang menggambarkan kehidupan masyarakat Yogyakarta ya”.

 

Yogyakarta Istimewa! Sebutan ini memang pas karena memang kota ini menjadi salah satu lokasi yang paling dicari bagi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara, untuk sekedar menghabiskan akhir pekan atau liburannya. Salah satu tempat favorit saat berada di kota Yogyakarta yaitu Malioboro yang menjadi ikonik kota ini pula.

Jalan Malioboro, selain ramai oleh para pedagang dan pengunjung baik hanya sekedar menikmati ramainya jalan ini, membeli oleh oleh, atau sekedar duduk untuk istirahat sambil menikmati sore hari ditemani makanan dan minuman yang dijajakan sepanjang jalan ini.

Namun sekarang para pejalan kaki dimanjakan dengan wajah baru pedestrian kawasan jalan Malioboro, jalan utama yang mengarah ke Keraton Yogyakarta. Trotoar di sepanjang jalan Malioboro ini dilebarkan lengkap dengan kursi taman yang tersedia di sepanjang jalan ini.

Baca juga: Jalan Malioboro, Sudut Kota Paling Populer Di Yogyakarta

Selain itu dengan adanya Lentera Jogja, sebagian orang menyebut lampu jalan antik, yang terpasang di sepanjang jalan Malioboro, semakin menambah epic. Tapi tau nggak sih kalau desain Lentera Jogja mengandung filosofi dan makna yang tersirat dari bentuk pada masing-masing komponennya.

Secara keseluruhan pola desain tiang lampu jalan ini memiliki 5 komponen utama:

1. UMPAK

Bagian paling bawah atau disebut pondasi tiang lampu. Umpak harus mampu memberikan kekuatan pada tiang lampu, karena merupakan konstruksi kaki dari tiang lampu tersebut. Bentuk dan desain umpak mencerminkan kekokohan dan kekuatan.

2. MOTIF

Tiang lampu jalan kawasan Malioboro Yogyakarta memiliki kesamaan motif dengan daerah Surakarta (Solo) dengan bentuk ukiran daun yang melengkung berirama. Ini sebagai simbol yang melambangkan masyarakat yang ramah, bersahabat, dan menghormati orang lain.

Baca juga: Fakra Menarik Tugu Jogja, Asal Usul Hingga Filosofi

3. GELUNG / CINCIN

Bagian sambungan tiang lampu jalan. Gelung adalah titik perubahan dimensi tiang dari ukuran besar ke kecil dan memiliki motif yang sama dengan umpak, namun lebih sederhana.

4. HASTA

Bagian lengan dari tiang Lampu jalan, yang berfungsisebagai menopang kap lampu.

5. MAHKOTA

Bagian paling atas dari tiang lampu. Desain mahkota pada tiang lampu jalan kawasan Malioboro memiliki kesan dan aura yang memancarkan kharisma budaya Yogyakarta, serta memiliki desain yang terlihat elegan dan mewah.

*****

Wah ternyata selain menjadi salah satu obyek favorit berfoto, Lentera Jogja memiliki desain  yang menggambarkan kehidupan masyarakat Yogyakarta ya. 

Baca juga: Tugu Yogyakarta, Sejarah Dibalik Nama Tugu Pal Putih
Baca juga: Dagadu Djokdja, Merek Aseli Yogyakarta

Materi: www.putrasarilogam.com, berbagai sumber
Foto: @malioboro_insta,
@ muhammddede_dwi, @arif_josselalu