Gunung Merapi: Kisah Mbah Maridjan Hingga Cerita Mistis Pasar Bubrah

“Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali. Gunung Merapi memiliki potensi kebencanaan yang tinggi karena mengalami erupsi setiap dua sampai lima tahun sekali dan dikelilingi oleh permukiman yang padat.”


Bisa dibilang Gunung Merapi adalah salah satu gunung paling terkenal di Pulau Jawa. Gunung Merapi (ketinggian puncak 2.930 mdpl), adalah gunung berapi di bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia.

Nama "Merapi" berasal dari penyingkatan "meru" (= gunung) dan "api", sehingga nama "merapi" sebenarnya sudah berarti "gunung api". 

Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara. 

Gunung ini berpotensi kebencanaan yang tinggi karena menurut catatan modern mengalami erupsi setiap dua sampai lima tahun sekali dan dikelilingi oleh permukiman yang padat. Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali. Kota Magelang dan Kota Yogyakarta adalah kota besar terdekat, berjarak kurang dari 30 km dari puncaknya.

PASAR BUBRAH

Berlokasi di bawah Gunung Merapi, Pasar Bubrah sering menjadi spot beristirahat dan mendirikan tenda para pendaki karena memang konturnya yang seperti tanah lapang. Meski disebut pasar, di lokasi ini sama sekali tidak ada penjual atau bahkan transaksi antar pendaki. 

Pasar Bubrah tersebut dipercaya sebagai pasar besar Keraton Merapi, pusatnya para mahluk gaib bertransaksi dengan sebangsanya atau bahkan lintas alam dengan manusia terutama para pendaki yang kurang mujur. Batu besar yang berserakan di daerah itu dianggap sebagai warung dan meja kursi makhluk halus.

Jika pada kondisi siang lokasi ini memang terlihat biasa saja bahkan cenderung menjadi tempat favorit para pendaki untuk melepas lelah setelah mendaki. Tapi hal ini akan berubah drastis setelah memasuki waktu malam.

Selain suara-suara dari alam, ketika malam hari para pendaki juga konon katanya sering mendengar suara hiruk pikuk seperti manusia yang berlalu lalang seperti manusia yang melakukan transaksi bak pasar pada umumnya.

Baca juga: Candi Prambanan Ada di Jogja Atau Jateng Sih?
Baca juga: Goa Pindul Yogyakarta, Menikmati Tiga Zona Disepanjang Sungai Bawah Tanah

MBAH MARIDJAN, JURU KUNCI GUNUNG MERAPI

Udah pada kenal ya tokoh satu ini. Yup, Raden Ngabehi Surakso Hargo atau lebih dikenal dengan sebutan Mbah Maridjan adalah juru kunci Gunung Merapi. Amanah sebagai juru kunci ini diperoleh dari Sri Sultan Hamengkubuwana IX. 

Berawal dari wakil juru kunci pada tahun 1970 hingga jabatan sebagai juru kunci disandangnya sejak tahun 1982. Setiap Gunung Merapi akan meletus, warga setempat selalu menunggu komando dari beliau untuk mengungsi.

Pada tanggal 26 Oktober 2010, gunung Merapi kembali meletus disertai awan panas setinggi 1,5 kilometer. Gulungan awan panas tersebut meluncur turun melewati kawasan tempat Mbah Maridjan bermukim. Jasad Mbah Maridjan ditemukan beberapa jam kemudian oleh tim SAR bersama dengan 16 orang lainnya telah meninggal dunia. Almarhum Mbah Maridjan mendapatkan penghargaan Anugerah Budaya 2011 dari Pemerintahan Provinsi DIY, dalam kategori pelestari adat dan tradisi.

Selain itu, karena sosoknya yg dikenal berani (mulai dikenal luas sejak kejadian Gunung Merapi akan meletus tahun 2006), beliau jg pernah terlibat di beberapa iklan:
•    Kuku Bima (2007-2010)
•    Sanaflu (2008-2009)
•    Komix (2004-2005)
•    Betadine (1998-1999)
•    Kecap Maya (1999-2000)
•    Mikorex (2002-2003)
•    Ajinomoto (1999-2000)
•    Kampanye Kesehatan PHBS (1998-1999)

Baca juga: Mitos Larangan Orang Jawa dan Sunda Menikah

JALUR PENDAKIAN

Gunung Merapi menjadi salah satu objek pendakian yang populer karena gunung ini merupakan gunung yang sangat mempesona. Kalau kamu mau kesana, ada beberapa jalur pendakian yg bisa kamu ambil loh.

Jalur pendakian yang paling umum dan dekat adalah melalui sisi utara dari Sélo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, tepatnya di Desa Plalangan, Selo, Boyolali. Desa ini terletak di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Pendakian melalui Selo memakan waktu sekitar 4-5 jam hingga ke puncak.

Jalur populer lain adalah melalui Kaliurang, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta di sisi selatan. Jalur ini lebih terjal dan memakan waktu sekitar 6-7 jam hingga ke puncak. 

Jalur alternatif yang lain adalah melalui sisi barat laut, dimulai dari Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dan melalui sisi tenggara, dari arah Deles, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

*****

Nah jadi kamu bisa pilih jalur pendakian terdekat dari lokasi kamu & tentunya disesuaikan dng kesiapan fisik kamu ya.


Materi: https://id.wikipedia.org, berbagai sumber
Foto: Instagram @merapi_uncove, @abangpolar, @adilincip


Yuk dukung gerakan "Bergerak Bersama Untuk Yogyakarta". 
Setiap pembelian produk di gudangjogja.id, kamu turut membantu pengrajin lokal, pelestarian lingkungan dan peduli fakir miskin & anak yatim. Seluruh produk gudangjogja.id berasal dari pengrajin lokal, 0.5% dari pembelianmu disalurkan dalam kegiatan sosial peduli lingkungan dan 2.5% pembelianmu disalurkan kepada fakir miskin & anak yatim di lokasi DIY dan sekitarnya. 
DAPATKAN PRODUK GUDANGJOGJA.ID DISINI!!