Garis Imajiner Yogyakarta : Urutan, Makna dan Filosofi

“Garis imajiner Yogyakarta, sebuah garis tegak imajiner (khayal) di Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang memanjang dari utara ke selatan yang menghubungkan Gunung Merapi di utara dengan Pantai Parangkusumo ataupun Pantai Parangtritis di selatan.”


GUDANGJOGJA.ID. Sudah pernah mendengar di Yogyakarta ada garis imajiner? Kalau belum pernah, tenang..kamu nggak sendirian kok, karena banyak juga yang belum tahu..terlebih bagi masyarakat di luar Jogja.

Yups sering disebut juga sebagai Sumbu Filosofis Yogyakarta, sebuah garis tegak imajiner (khayal) di Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Garis ini memanjang dari utara ke selatan yang menghubungkan Gunung Merapi di utara dengan Pantai Parangkusumo ataupun Pantai Parangtritis di selatan, melewati beberapa bangunan monumental di Kota Yogyakarta, diantaranya Panggung Krapyak–Keraton–Tugu Pal Putih/Tugu Golong Gilig/Tugu Jogja. Garis ini punya makna filosofis yang sangat tinggi di kesultanan & menjadi salah satu acuan tata kota dari wilayah yang dilewatinya.

Baca juga: Apa Itu Dana Keistimewaan? Hanya Dimiliki Yogyakarta

Baca juga: Biar Makin Istimewa! 6 Hal Ini yang Perlu Dibenahi di Jogja

Bentuk tata kota yang vertikal dari selatan ke utara melambangkan hubungan manusia kepada Sang Pencipta. Laut Selatan yang merupakan titik terendah dan Gunung Merapi yang lebih tinggi melambangkan sikap manusia yang semakin dekat dengan Sang Pencipta seiring berjalannya waktu.

Filosofi bahwa laut selatan merupakan alam ruh, Panggung Krapyak menggambarkan tentang kelahiran manusia, Keraton ibarat kehidupan kanak-kanak. Setelah mulai tumbuh dewasa manusia mulai mengenal dunia, dan Malioboro yang berada diantara Keraton dan Tugu Jogja diibaratkan sebagai godaan-godaan duniawi. 

Baca juga: Ritual Masangin di Alun-alun Kidul Jogja, Berjalan Diantara Pohon Beringin dengan Mata Tertutup

Seiring berjalannya usia, manusia akan mulai mencari jalan lurus dan Tugu Jogja sebagai simbol anak manusia kembali kepada-Nya. Sedangkan Gunung Merapi merupakan alam arwah (kayangan) setelah manusia berpulang. 

***

Foto: Instagram @widarkohartono, berbagai sumber
Materi: berbagai sumber

Yuk dukung gerakan "Bergerak Bersama Untuk Yogyakarta". 
Setiap pembelian produk di gudangjogja.id, kamu turut membantu pengrajin lokal, pelestarian lingkungan dan peduli fakir miskin & anak yatim. Seluruh produk gudangjogja.id berasal dari pengrajin lokal, 0.5% dari pembelianmu disalurkan dalam kegiatan sosial peduli lingkungan dan 2.5% pembelianmu disalurkan kepada fakir miskin & anak yatim di lokasi DIY dan sekitarnya. 
DAPATKAN PRODUK GUDANGJOGJA.ID DISINI!!