Geblek Pari, Kuliner Tradisional di Tepi Sawah Yogyakarta

“Geblek Pari memanfaatkan bahan-bahan makanan dan minuman yang berasal dari hasil bumi warga sekitar. Untuk menjaga konsep tradisional, bukan hanya tempatnya saja tapi makanan dan minuman juga tidak jauh dari hidangan khas pedesaan. Geblek Pari dikonsep sebagai tempat makan yang identik dengan suasana khas pedesaan.”


GUDANGJOGJA.ID.  Yogyakarta bisa menjadi lokasi bagi kamu yang ingin menjajal beragam kuliner tradisional. Bila ingin mencari suasana berbeda, kamu bisa menuju ke Geblek Pari Nanggulan, sebuah tempat makan yang menyuguhkan panorama alam yang asri dan indah, sehingga kamu dapat sekalian berwisata di sini.

Berlokasi di Dusun Pronosutan, Desa Kembang, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta ini, saat kesini kamu akan merasa seperti berada di rumah sendiri, karena terasa seperti mengunjungi rumah nenek di desa. 

Geblek Pari dikelola oleh sepasang suami istri bernama Popo Yuda dan Mericia Putri, dibuka pertama kali sekitar bulan Oktober 2017. Ide awalnya adalah mengajak lebih banyak orang menikmati pemandangan indah Bukit Menoreh yang dikelilingi hamparan sawah. Geblek Pari menjadi sebutan untuk hamparan sawah indah yang bersebelahan dengan tempat makan ini. Bersantap di sini, selain sawah kamu juga dapat melihat keelokan Bukit Menoreh.

LOKASI BERDEKATAN DENGAN PRONOSUTAN VIEW

Geblek Pari terletak di Dusun Pronosutan, Desa Kembang, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, DIY. Lokasinya hanya sekitar 300 meter dari tempat wisata Pronosutan View.

Bila kamu berangkat dari pusat Kota Yogyakarta, dibutuhkan waktu tempuh sekitar 1 jam berkendara. Kamu dapat mencapai Geblek Pari melalui Jalan Godean, lurus ke barat menuju ke Nanggulan. Sesampainya di Pasar Kenteng, teruskan lurus sedikit ke arah barat. Sudah melihat hamparan sawah di sisi kanan dan kiri jalan raya, maka tandanya kamu hampir tiba. Kamu juga dapat lewat jalan cor yang berada di antara persawahan tersebut, merasakan suasana sejuk di perjalanan.

Baca juga: Pronosutan View, Indahnya Persawahan Hijau di Kulonprogo Yogyakarta
Baca juga: Angkringan Jogja.Sejarah dan Filosofi

FASILITAS YANG TERSEDIA

Meski lokasinya agak masuk dan jauh dari keramaian namun bisa diakses dengan mobil. Disini juga sudah tersedia area parkir yang mampu menampung hingga kurang lebih 20 mobil. Jika tertarik kamu juga bisa menyewa sepeda seharga Rp 10 ribu untuk mengitari persawahan dan menikmati suasana alam pedesaan disekitar lokasi.

BERSANTAP DI RESTORAN TRADISIONAL TANPA WI-FI 

Geblek Pari memanfaatkan bahan-bahan makanan dan minuman yang berasal dari hasil bumi warga sekitar. Untuk menjaga konsep tradisional, bukan hanya tempatnya saja tapi makanan dan minuman juga tidak jauh dari hidangan khas pedesaan. Geblek Pari dikonsep sebagai tempat makan yang identik dengan suasana khas pedesaan. Terlihat dari meja dan kursi yang berbahan kayu dan bambu.

Demikian pula, meja yang tak diberi sekat sehingga kamu bebas memandang lanskap alam nan elok. Oiya di tempat ini juga tidak disediakan wifi loh. Selain untuk menguatkan konsep tradisional, hal ini juga agar pengunjung tidak terlalu asyik dengan gadget dan lebih banyak berinteraksi satu sama lain. 

Baca juga: Sri Sultan Hamengkubuwono IX, PNS Pertama di Indonesia

GEBLEK, MAKANAN KHAS YANG WAJIP KAMU COBA

Bersantap di Geblek Pari, kamu dapat memilih sejumlah makanan dan minuman tradisional. Untuk menu sayur disajikan secara prasmanan dan berganti setiap harinya loh. 

Sambil mengambil makanan, kamu juga bisa melihat proses memasak. Jadi, memang lokasinya menjadi satu antara tempat untuk mengambil makan dan tempat memasak, hanya dibedakan di sisi kiri dan kanan saja. Dengan begini, kamu juga bisa berinteraksi dengan pegawai yang sedang memasak itu. Misalkan, melihat cara memasak mereka, bertanya sedang memasak apa, atau obrolan kecil lainnya untuk keramahtamahan di antara sesama.

Tersedia aneka lauk, di antaranya tempe garit, ceker ayam, ikan pindang, lele, tahu, telur, ati ampela, ayam, dan kerupuk. Selain makanan berat, camilannya juga tidak kalah menggiurkan. Yang paling khas dan wajib kamu coba adalah geblek, makanan khas Kulonprogo. Memiliki warna putih bersih, teksturnya kenyal di dalam dan agak sedikit crispy di luar karena dari tepung tapioka serta memiliki rasa cenderung gurih. Kalau dilihat secara sekilas, mirip dengan cireng dari bandung.

Karena menyajikan makanan ini pula yang melatarbelakangi kenapa restoran ini disebut Geblek Pari. Sedangkan pari merupakan kata bahasa Jawa yang berarti padi, mengacu pada hamparan sawah di sekitar restoran ini.

Melepas dahaga usai menyantap makanan, kamu bisa minum es serai, es tape, es dawet, teh, jeruk, dan kopi. Kamu cukup menyiapkan budget mulai dari Rp 3.000-an sampai Rp 10.000-an untuk makan di sini. Murah banget kan!

Baca juga: Gunung Merapi, Kisah Mbah Maridjan Hingga Cerita Mistis Pasar Bubrah

BERKOMITMEN MENGURANGI PENGGUNAAN PLASTIK

Geplek Pari ini salah satu tempat makan yang sangat peduli dengan lingkungan. Bisa dilihat dari proses memasaknya yang masih tradisional. Kemudian disini juga tidak menyediakan sedotan plastik, karena ingin memberikan pengalaman cara minum orang di desa yang langsung diminum dari gelasnya, istilah jawanya "mimike langsung dicucuk".

Peralatan makanannya pun tidak ada yang menggunakan bahan plastik. Mulai dari sendok, garpu, piring, dan gelas. Kemudian, Geblek Pari ini juga tidak menyediakan bungkus plastik.

Jadi nggak bisa membawa makan pulang dong? Benar, tapi jika kamu membawa peralatan makan sendiri, kamu diperkenankan untuk membawa pulang lauk atau sayur yang ingin kamu pesan dan ingin dibawa pulang.

TEMPAT DAN SUASANANYA OKE

Hamparan sawah Geblek Pari menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Begitu pula dengan aktivitas para petani saat mengolah sawah. Terbilang pemandangan langka bagi pengunjung yang berasal dari kota besar. Jalan cor tengah sawah di samping Geblek Pari, spot instagramable yang dapat menjadi latar berfoto. Jalanan dipadu pemandangan sawah nan elok, tak heran menjadi favorit warga sampai wisatawan untuk berfoto.

Selain populer di kalangan pemburu foto, Geblek Pari juga menjadi tujuan para pesepeda di akhir pekan maupun hari libur. Para pesepeda pula yang secara tidak langsung memopulerkan Geblek Pari hingga terkenal seperti saat ini.

Baca juga: Obelix Hills, Menikmati Indahnya Panorama Jogja Dari Ketinggian

WAKTU TERBAIK BERKUNJUNG

Datang saat pagi hari, menikmati sarapan sambil menikmati udara segar karena berada di pedesaan, menjadi waktu terbaik untuk kamu datang kesini. Selain itu kamu juga bisa sepedaan menikmati suasana persawahan disekitar lokasi. Kalau ingin suasana lain, kamu juga bisa datang saat makan malam, menikmati heningnya malam di pedesaan. Dijamin nggak kalah seru kok.

Oiya Geblek Pari buka setiap hari, senin s.d jumat jam 08.00 – 20.00 dan sabtu-mInggu jam 07.00 – 20.00. Untuk menu makan besar biasanya baru tersedia 1 jam setelah dibuka ya. 

*****

Secara keseluruhan tempat ini sangat rekomended untuk quality time bersama orang terdekat dengan suasana yang berbeda. Menyuguhkan nuansa pedesaan dengan menu masakan tradisional yang tak hanya enak tapi juga murah meriah. 


Sumber: https://kumparan.com, https://travel.kompas.com, https://travelandword.com, berbagai sumber
Foto: Instagram @ @loyolaagush, @prawiroamijoyo, @utamituturwijayanti


Yuk dukung gerakan "Bergerak Bersama Untuk Yogyakarta". 
Setiap pembelian produk di gudangjogja.id, kamu turut membantu pengrajin lokal, pelestarian lingkungan dan peduli fakir miskin & anak yatim. Seluruh produk gudangjogja.id berasal dari pengrajin lokal, 0.5% dari pembelianmu disalurkan dalam kegiatan sosial peduli lingkungan dan 2.5% pembelianmu disalurkan kepada fakir miskin & anak yatim di lokasi DIY dan sekitarnya. 
KLIK DISINI!! UNTUK DAPATKAN PRODUK GUDANGJOGJA.ID