Monumen Jogja Kembali: 4 Hal Menarik yang Perlu Kamu Ketahui

“Monumen Jogja Kembali. Harga Tiket: Rp. 15.000. Jam Buka: 08.00 – 16.00 WIB. Hari Senin Libur. No Telp: -. Alamat: Jl. Ringroad Utara, Jongkang, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta, 55581.”


GUDANGJOGJA.ID. Museum Monumen Yogya Kembali atau yang lebih dikenal dengan Monjali, menjadi salah satu museum iconic di Yogyakarta. Mungkin sebagian dari kita sudah pernah kesini dulu semasa masih Sekolah Dasar. Hehee…

Saat menyusuri Ring Road Utara Yogyakarta, akan tampak dari kejauhan sebuah bangunan putih. Bentuknya kerucut seperti tumpeng, dengan tinggi sekitar 32 meter. Monjali dibangun untuk memperingati perebutan kembali Jogja dari tangan Belanda. Inilah mengapa dinamakan Monumen Jogja Kembali. Jika dilihat dari sisi sejarahnya, Monjali memiliki kemiripan dengan gedung Juang 45 Jakarta.

LOKASI DAN RUTE MENUJU MONJALI

Objek wisata ini beralamat di Jl. Ringroad Utara, Kelurahan Jongkang, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari perempatan tugu Jogja lurus saja menuju perempatan ringroad utara dan berbelok ke arah kiri atau barat, lalu ambil jalan ke area putar balik arah yang sudah disediakan.

Sekitar 50 meter, monument Jogja kemabali ada di sebelah barat dari perempatan ring road yang berada di sisi utara jalan. Dari luar sudah tampak jelas bangunan monument ini sehingga mudah sekali untuk diakses.

Baca juga: House of Raminten: 6 Info Menarik Restoran Nyentrik Khas Yogyakarta

Baca juga: Yogyakarta dan Indonesia: 5 Hal Yang Perlu Kamu Ketahui

1. Napak Tilas Perjuangan Rakyat Indonesia Merebut Yogyakarta

Perjuangan Indonesia merebut kembali Yogyakarta dari tangan Belanda tergambarkan di Monjali. Setidaknya ada 1.000 koleksi diorama mengisahkan Serangan Umum 1 Maret 1949. 

Selain itu berbagai macam benda bersejarah yang pernah digunakan pejuang pada masa lalu, dipajang di sini. Mulai dari pakaian, senjata, serta benda lainnya hingga kereta kuda yang membawa Jenderal Soedirman pun turut dipamerkan.

2. Keunikan Bangunan Monumen Jogja Kembali

Berdiri di atas lahan seluas 5,6 hektar, Monjali terlihat gagah dengan bangunan khasnya. Didesain dengan empat pintu masuk sesuai dengan arah mata angin, pintu barat dan timur menuju lantai satu, sementara utara dan selatan menuju lantai dua.

Bangunan Monjali sendiri didirikan jauh setelah Indonesia merdeka, yaitu pada 29 Juni 1985. Ada keunikan dari Monjali yang apabila ditarik garis lurus dari udara. Monjali berada satu garis lurus dengan Keraton Yogyakarta, Tugu, dan Gunung Merapi.

Monumen Jogja Kembali memiliki tiga lantai. Tidak ada urutan khusus lantai mana yang harus pertama kali dikunjungi, jadi kamu bisa dnegan bebas mulai menyusuri dari lantai manapun.

Baca juga: Apa Itu Dana Keistimewaan? Hanya Dimiliki Yogyakarta

Baca juga: Daya Tarik Masjid Jogokariyan Yogyakarta: Masjid Kampung yang Mendunia

3. Terdiri dari Tiga Lantai

Bangunan monjali terdiri dari 3 lantai, lantai 1 berisi 4 ruang museum, lantai 2 berisi 10 diorama dan 40 relief, dan lantai 3 bernama Ruang Garba Graha, dengan total koleksi museum berjumlah 1.108.

Pada lantai pertama, terdapat empat ruang museum. Benda koleksi dipajang diantaranya replika, foto, dokumen, evokatif dapur umum, serta berbagai senjata. Di setiap benda bersejarah dan replika, terdapat keterangan yang memuat informasi mengenai objek tersebut.

Lantai dua terdapat ruang 10 diorama 3D dan 40 relief yang menggambarkan serangkaian peristiwa-peristiwa perjuangan. Di setiap diorama yang dipamerkan, pengunjung dapat melihat peristiwa bersejarah yang terjadi. Selain itu, terdapat suara di setiap peristiwa yang menggambarkan adegan dalam diorama. Ada juga diorama pada 17 Agustus 1949, saat bendera merah putih dikibarkan.

Pada bagian luar, terdapat relief di dinding monumen. Sedikitnya ada 40 buah relief Perjuangan Fisik dan Diplomasi Perjuangan Bangsa Indonesia. Semuanya adalah peristiwa sejak 17 Agustus 1945 hingga 28 Desember 1949.

Sedangkan di lantai tiga terdapat ruang keheningan, di dalamnya tidak banyak replika maupun diorama melainkan hanya sebuah bendera merah putih beserta tiangnya. Pada dindingnya, kamu dapat melihat relief berupa tangan memegang bambu runcing.

Ketika memasuki ruang hening ini, pengunjung diharapkan mengheningkan cipta sesaat untuk menghargai para pejuang yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Suasana hening di sini dapat membuat siapapun merinding, mengingat jasa para pahlawan.

4. Taman Lampion

Bagian luar Monjali semakin meriah dengan adanya taman lampion di malam hari. Kamu bisa berfoto dengan berbagai lampion yang dibentuk bermacam – macam. Tidak hanya lampion, ada juga berbagai mainan anak juga makanan yang dijajakan.

HARGA TIKET MASUK DAN JAM BUKA

Harga tiket yang berlaku di tempat wisata ini masih cukup terjangkau kok. Cukup sekali bayar wisatawan bisa menikmati semua 

Obyek wisata Puncak Segoro buka setiap hari kok. Waktu terbaik untuk menikmati keindahan di tempat ini adalah sore hari dan cuaca cerah. Atau kalau kamu ingin mendapatkan view birunya langit untuk spot foto, kamu bisa ke sini di siang hari, tentunya dengan risiko cuara yang panas dibawah teriknya matahari.

***

Materi: www.monjali-jogja.com, www.niagatour.com, www. travelspromo.com, berbagai sumber
Foto: Instagram @dhian_hardjodisastro, @nessanofelin, @risma.setyaningsih, berbagai sumber

Yuk dukung gerakan "Bergerak Bersama Untuk Yogyakarta"
Setiap pembelian produk di gudangjogja.id, kamu turut membantu pengrajin lokal, pelestarian lingkungan dan peduli fakir miskin & anak yatim. Seluruh produk gudangjogja.id berasal dari pengrajin lokal, 0.5% dari pembelianmu disalurkan dalam kegiatan sosial peduli lingkungan dan 2.5% pembelianmu disalurkan kepada fakir miskin & anak yatim di lokasi DIY dan sekitarnya. 
DAPATKAN PRODUK GUDANGJOGJA.ID DISINI!!